Senin, 03 Maret 2014

5 Isu Paling Populer Tentang Penjualan Gunung Ceremai

5 Isu Paling Populer Tentang Penjualan Gunung Ceremai - Dalam beberapa hari terakhir muncul isu penjualan Gunung Cermai, Jawa Barat. Isu yang tak jelas kebenarannya itu berembus kencang jika gunung yang terletak di Kuningan tersebut dijual Rp 60 triliun kepada Chevron, perusahaan asal Amerika Serikat.

Isu itu ramai dibicarakan di media sosial, Twitter, Facebook, forum-forum dan Isu ini juga menyebar luas lewat broadcast BBM. 




Mereka khawatir eksploitasi Gunung Cermai akan mencemari lingkungan. Salah satunya akan keluar campuran beberapa gas, di antaranya karbon dioksida (C02), hidrogen sulfida(H2S), metana (CH4), dan amonia (NH3).Selain itu, eksploitasi juga akan menyebabkan merusak stabilitas tanah dan pasokan air menjadi berkurang.

Berikut 5 Isu Paling Populer Tentang Penjualan Gunung Ceremai :


1. Isu sudah muncul sejak tahun 2004

Isu penjualan Gunung Ceremai di Jawa Barat merebak di media sosial beberapa hari ini. Dari isu yang tak jelas kebenarannya itu berembus kencang jika gunung yang terletak di Kuningan tersebut dijual Rp 60 triliun kepada Chevron, perusahaan asal Amerika Serikat.

Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa muncul isu Gunung Ceremai bakal dijual ke asing dengan nilai fantastis? Menurut aktivis Gerakan Massa Pejuang untuk Rakyat (Gempur) Kuningan, Okky Satrio Djati, isu itu muncul tak lepas dari rencana eksploitasi tenaga panas bumi di Gunung Ceremai. Gempur adalah sarana komunikasi warga Kuningan yang terdiri dari masyarakat adat, kepala desa, mahasiswa, pemuda untuk menolak eksploitasi panas bumi di Gunung Ceremai.

Menurut Okky, kabar bahwa panas bumi di Gunung Ceremai akan dieksploitasi asing sudah muncul sejak 2004. Ketika itu, muncul surat keputusan menteri kehutanan tentang keberadaan Taman Nasional Gunung Ciremai. Saat itu SK keluar pada era menteri Kaban yang menggantikan menteri M Prakosa. Menurut Okky, warga curiga mengapa ada taman nasional mengingat dari hasil studi perguruan tinggi setempat konservasi di Gunung Ceremai berbasis masyarakat.

"Masyarakat menganggap ini penuh manipulasi. Masyarakat menilai tidak perlu ada taman nasional di Gunung Ceremai," ujar Okky kepada merdeka.com, Senin (3/3).

Kemudian waktu berlanjut, pada 2006 warga masyarakat mendengar pertemuan di Bali muncul usulan dari Pemda Jabar ada tujuh wilayah yang bisa diupayakan untuk energi panas bumi. Tujuh wilayah itu terbentang dari Ceremai, Kuningan, Ciamis, hingga Pangandaran. "Meliputi 3 kabupaten," ujar Okky.

Okky menambahkan, masyarakat juga santer mendengar tender pemanfaatan panas bumi sudah dilakukan dengan hanya dua peserta yaitu perusahaan asal Turki, Hitay dan Jasa Daya Chevron. "Ini kan janggal, untuk nilai triliunan, hanya ada dua peserta," ujar Okky.

Menurut Okky, rencana eksploitasi panas bumi di Ceremai itu jarang disosialisasikan oleh pemerintah kabupaten. "Hanya ada dua kali sosialisasi yaitu pada Desember 2012 di desa Ragawacana dan desa Cisantana. Itu pun warga menolak," ujarnya.


2. Masyarakat tolak eksploitasi panas bumi Ceremai

Warga di kaki dan lereng Gunung Ceremai, Kuningan, tidak rela jika ada eksploitasi tenaga pantas bumi di wilayah mereka. Bentuk ketidakrelaan itu adalah kampanye menolak penjualan Gunung Ceremai untuk dieksploitasi perusahaan asing.

Aktivis Gerakan Massa Pejuang untuk Rakyat (Gempur) Kuningan, Okky Satrio Djati menuturkan, beberapa hari terakhir mahasiswa di Kuningan dan Cirebon gencar berkampanye membantu masyarakat menolak eksploitasi panas bumi di Ceremai. 

"Kami akan turun dengan massa ribuan sebentar lagi," ujar Okky kepada merdeka.com, Senin (3/3).

Menurut dia, wajar warga menolak karena keberadaan mereka di tanah leluhur terancam. Apalagi mereka mendengar ada 9 kecamatan yang masuk dalam proyek panas bumi. Rencana eksploitasi panas bumi juga sudah disosialisasikan pemerintah kabupaten setempat.

Okky menuturkan, beberapa kelompok warga berinisiatif mengundang geolog independen Rusman Batubara. Dari penuturan geolog tersebut, pemanfaatan geothermal tidak butuh sampai 9 kecamatan.

Sejak isu pemanfaatan geothermal itu mereka jadi sensitif. "Kalau Anda ke Kuningan bawa mobil mewah pelat B, pasti akan dicurigai masyarakat. Apalagi misalnya Anda melihat-lihat tanah kosong," ujar Okky.

Sesama warga juga muncul kecurigaan. Jika ada yang ingin menjual tanah, didatangi warga lain diminta untuk tidak dijual karena takut dimanfaatkan dalam proyek pemanfaatan panas bumi.

Warga, cerita Okky, makin heran dengan munculnya populasi beruk di wilayah mereka yang berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Cermai

"Warga tahu kalau ada kera turun. Tetapi ini yang datang beruk. Selama ratusan tahun tidak ada beruk seperti ini. Mereka seperti ingin mengusir warga," tukasnya.


3. Taman nasional yang penuh manipulasi

Ketika muncul surat keputusan menteri kehutanan tentang keberadaan Taman Nasional Gunung Ceremai. Saat itu SK keluar pada era menteri Kaban yang menggantikan menteri M Prakosa. Menurut Okky, warga curiga mengapa ada taman nasional mengingat dari hasil studi perguruan tinggi setempat konservasi di Gunung Ceremai berbasis masyarakat.

"Masyarakat menganggap ini penuh manipulasi. Masyarakat menilai tidak perlu ada taman nasional di Gunung Ceremai," ujar Okky kepada merdeka.com, Senin (3/3). 

Sementara itu, Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC) selaku pengelola membantah adanya eksploitasi Gunung Ceremai, Kuningan Jawa Barat kepada pihak asing. 

"Kami tidak tahu itu (penjualan Gunung Ceremai), itu berita dari mana, tidak ada," kata Kepala TNGC, Dulhadi, saat dikonfirmasi, Senin (3/3).

Sejauh ini Ceremai masih dikelola TNGC di bawah pengawasan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Seperti yang disebut-sebut bahwa Ceremai akan dieksplotasi tenaga panas buminya, dia justru mempertanyakan dari mana kabar tersebut beredar.

"Tidak benar, pemanfaatan geothermal itu bahkan belum ada prosesnya sama sekali," tegasnya.

Dia mengaku baru hari ini mengetahui isu tersebut. "Saya tadi lihat saja di media dan banyak yang konfirmasi, tapi itu tidak benar," ujarnya.

Ceremai sendiri saat ini sudah berubah status dari hutan lindung menjadi kawasan taman nasional. Keputusan tersebut melalui penunjukan yang dilakukan SK Menhut RI nomor 424/Menhut-II/2004, sejak 19 Oktober lalu.


4. Ada muatan politis?

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyebut ada muatan politis di balik isu penjualan Gunung Ceremai, Kuningan, Jawa Barat. Sebab, isu yang bergulir sejak lama itu kembali muncul di tengah upayanya untuk menjadi Capres dari PKS .

"Iya, isu lama, karena mungkin ada Capres (Calon Presiden) kelihatannya," jawab pria yang akrab disapa, Aher sembari tersenyum, di Bandung, Senin (3/3).

Namun menurutnya itu tidak terlalu menjadi penting, karena yang harus diutamakan ketika isu tersebut dengan cepat menyebar, akan membuat masyarakat resah.

Kembali ditegaskan, kata dia, jual beli gunung itu tidak dimungkinkan.

"Mana ada Undang-undang membolehkan jual gunung. Itukan milik negara dan tidak boleh diperjualbelikan," tandasnya.

Pasangan dari Wagub Deddy Mizwar itu meminta agar kepolisian bisa mengusut isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Itu hoax dan berita bohong, masyarakat dibuat resah karena berita bohong," ujarnya.

"Kita harus ambil langkah 'lah, itu sangat jahat dan keji harus ditindak. Kepolisian siap, Undang-undang ITE ada. Yang jelas tanpa harus menjelaskan detil itu bohong. Betul-betul itu orang iseng, isu tidak bertanggung jawab," jelasnya berang.


5. Aher pastikan Ceremai tak dibeli Chevron

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menepis isu Gunung Ceremai di Jawa Barat telah dijual pada PT Chevron senilai Rp 60 triliun. 

Lewat akun twitter, Aher, panggilan akrabnya menegaskan kawasan Taman Nasional tak bisa diekspolitasi. 

"Tidak boleh ada pemanfaatan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ceremai selain untuk sektor Kehutanan, apalagi dijual," tulis Aher, Senin (3/3).

Menurut Aher hal itu sesuai dengan SK Menhut 424/2004, tentang penetapan kawasan hutan Gunung Ceremai sebagai Taman Nasional.

"SK tersebut bukan untuk membuka perusahaan asing masuk, justru untuk melindungi Ceremai sebagai Taman Nasional. Yang mungkin dimanfaatkan adalah kekayaan Geothermal yang ada diluar Taman Nasional," kata politikus PKS ini.

Menurut Aher, seluruh potensi Geothermal itu ada di luar kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai.

"Geothermal adalah sumber Energi Listrik yang paling ramah lingkungan, energi terbarukan dan sangat diperlukan untuk kehidupan. Mengoptimalkan Geothermal akan mengurangi ketergantungan kita pada Energi fosil yang tidak terbarukan dan tidak ramah lingkungan," jelasnya.

Geothermal menuntut kondisi hutan yang terpelihara dengan baik, karena sangat tergantung pada suplai air.

"Geothermal sama sekali tidak mengeluarkan gas beracun seperti yang diisukan," tegas dia.

Menurut Aher Geothermal bukan barang baru di Jawa Barat. Jawa Barat adalah penghasil Geothermal terbesar di Indonesia

"Geothermal yg selama ini sudah berjalan adalah di Gn Salak, Wayang Windu, Kawah Darajat, Kawah Kamojang, Karaha Bodas Patuha dan yang sedang proses di Tangkuban Parahu, Tampomas Sumedang dan Cisolok Sukabumi," jelasnya.

Minggu, 02 Maret 2014

Pasar Beriman Tomohon - Pasar Makanan Dari Hewan Yang Sangat Mengerikan

Pasar Beriman Tomohon - Pasar Makanan Dari Hewan Yang Sangat Mengerikan -  Anda penggemar aneka menu makanan hewani yang ekstrem? Nyali Anda ditantang untuk memasuki areal Pasar Beriman Tomohon, pasar tradisional yang menyediakan beragam daging hewan liar akan memicu adrenalin Anda saat melihatnya. Pasar ini terletak di Kelurahan Paslaten, Tomohon, sekitar 25 kilometer dari Kota Manado.

Hanya saja bagi para penyayang hewan, disarankan tidak memasuki areal ini karena suguhan pemandangan mengerikan, dijamin pasti membuat terenyuh. Tak hanya itu, menurut beberapa pengunjung dari luar daerah yang pernah mampir, kesan horor begitu terasa saat berada dalam lapak-lapak penjaja daging hewan yang tak lazim dikonsumsi kebanyakan orang ini.



Pasar Tradisional Beriman Tomohon
Sumber Foto : merdeka.com | Pasar Beriman Tomohon

Sepintas, saat dilihat dari luar, Pasar Beriman Tomohon tak jauh berbeda dengan pasar-pasar tradisional lain di Tanah Air. Tumpukan sembako dan rempah-rempah kebutuhan dapur dijajakan berderet. Sesekali Anda akan ditawarkan beberapa penjual untuk membeli dagangan mereka.

Pemandangan akan jauh berbeda saat melangkah masuk dalam areal los atau lapak daging hewan. Aroma darah segar dari hewan-hewan yang disembelih terasa kuat tercium, seakan memperingatkan bahwa Anda telah berada di kawasan pasar paling ekstrem di Sulawesi Utara.

Jika punya nyali besar dan masuk lebih dalam, di situlah keberanian Anda diuji. Daging hewan liar seperti ular piton, tikus hutan, kelelawar, babi hutan, biawak bahkan anjing dalam berbagai ukuran terpampang rapi di atas lapak.

Jika Anda beruntung, di sana akan melihat monyet bokong merah yang tergantung dalam keadaan mati dijual untuk dijadikan menu santapan khusus. Padahal, primata bernama latin Macaca Migra tersebut diambang punah.

Daging hewan-hewan tak lazim dikonsumsi ini, disediakan dalam keadaan utuh maupun telah terpenggal dalam beberapa ukuran. Semuanya telah melalui proses pembakaran terlebih dahulu untuk menghilangkan bulu dan sedikit membuat daging menjadi awet sebelum di proses menjadi menu santapan.

Harga daging hewan di sana bervariasi. Daging babi hutan ditawarkan dengan harga Rp 25-30 ribu per kilogram, kucing Rp 75 ribu per ekor, anjing Rp 25 ribu per kilogram, sementara daging ular ternyata paling mahal dengan harga Rp 50 ribu per kilogram. Padahal saat dibakar, berat dan ukuran daging hewan melata ini menyusut jauh

Di Tomohon, anjing digebuk sampai mati lalu dagingnya dijual


Pasar Beriman Tomohon
Sumber Foto : merdeka.com | Pasar Beriman Tomohon

Pasar Beriman Tomohon memang menjual daging yang tak biasa dikonsumsi kebanyakan orang Indonesia. Di pasar itu dijual daging berbagai jenis binatang, misalnya ular, monyet, kelelawar, tikus, anjing, hingga babi.

Yang membuat terenyuh dalam proses jual beli daging hewan di pasar yang terletak di Kelurahan Paslaten Kecamatan Tomohon Timur ini adalah cara penjual membunuh anjing yang dipilih pembeli.

Anjing masih berada di kandang dikeluarkan dari dalam keadaan terikat dan langsung digebuk menggunakan tongkat kayu, tepat di leher bagian belakang.

"Kaiiing...!" Sekali gebuk anjing menjerit dan langsung mati. Miris melihatnya bagi orang yang tak biasa menyaksikan.

Kondisi pasar ini terlihat ramai dikunjungi pembeli, apalagi di waktu pagi. Selain warga Tomohon, pelanggan datang dari berbagai penjuru di Sulawesi Utara maupun luar daerah, rela menempuh perjalanan jauh sekadar berburu daging kesukaannya.

"Masyarakat biasa dan pelanggan dari rumah-rumah makan," ujar Apit Taroreh, penjual daging babi hutan saat ditanyakan terkait pelanggannya.

Masyarakat Minahasa memang terkenal gemar menyantap daging-daging hewan tak lazim. Namun khusus untuk ular tetap saja banyak warga geli dan takut melihatnya. Sekelompok ABG yang masuk dalam areal pasar daging ini memilih berputar dan menghindari lapak tempat ular piton berukuran sedang diletakkan.

Meski dalam keadaan tak bernyawa, warga masih takut. "Hiii...takuuut," ujar remaja-remaja ini hampir serempak sambil berlari kecil menghindar.

Bagaimana, masih penasaran? Silakan kunjungi pasar yang lokasinya berdekatan dengan Terminal Tomohon ini. Dari Manado, perjalanan dapat ditempuh selama kurang lebih 45 menit menggunakan bus penumpang dari terminal Karombasan Manado dengan tarif Rp 6000.


Pasar Beriman Tomohon jual kepala piton sebesar kelapa


Ular Piton Terrbesar
Foto : merdeka.com | pasar beriman tomohon

Pasar Beriman Tomohon, Sulawesi Utara, terkenal sebagai pasar yang menyediakan daging hewan-hewan tak lazim dikonsumsi masyarakat pada umumnya. Mulai dari daging babi hutan, kelelawar, tikus pohon, biawak, kucing, anjing hingga ular piton dan berbagai jenis hewan liar lainnya dapat dengan mudah ditemukan di pasar yang terletak di Kelurahan Paslaten, Kecamatan Tomohon Timur ini. 

Bahkan piton raksasa sebesar pohon kelapa kerap dijual di lapak hewan kuliner yang letaknya di bagian dalam pasar. "Panjangnya sekitar delapan hingga sembilan meter," sebut Evander Keloai, salah satu penjual daging,saat menceritakan pengalamannya menjajakan hewan melata raksasa tersebut kepada merdeka.com, Sabtu (1/3).

Ketika dibawa oleh pemasok kedalam lapak, cerita lelaki yang akrab dipanggil Vander ini, beberapa pengunjung pasar langsung lari berhamburan. Pasalnya, meski telah berada dalam kondisi mati, warga sebagian masih takut lantaran ukurannya sangat besar. Bahkan, jika bagian kulit dibuka, lebarnya mencapai 1,5 meter.

"Tapi banyak pula yang datang mendekat karena penasaran melihat secara langsung ukurannya yang besar," lanjut Vander.

Meski begitu, daging ular tersebut langsung ludes dibeli pengunjung. Mulai bagian kulit hingga daging tak tersisa diborong warga dan pemilik rumah makan.

"Empedunya laku seharga Rp 100 ribu. Yang beli orang China. Katanya buat obat, gak tau obat apa," terangnya.

Ular-ular dari berbagai ukuran, menurut lelaki berpostur kecil ini, ditemukan pemasok dari hutan-hutan di daerah Palu, Kendari hingga Makassar. Hewan yang membunuh mangsanya dengan cara membelit tersebut, kerap terlindas kendaraan pemburu yang hendak berburu babi hutan.

Jika telah berada di Pasar Beriman Tomohon, daging ular dihargai sebesar Rp 50 ribu per kilogram. Jika sepakat untuk membeli, potongan daging ular akan dibakar terlebih dahulu oleh penjual sebelum dibawa pulang pembeli untuk dimasak.

"Itu akan membantu agar dagingnya awet saat dibawa pulang. Selain itu, mempersingkat proses memasak karena pembakarannya sudah dilakukan di sini," tutup Vander.

Bagi warga yang biasa mengonsumsi, daging ular paling banyak dimasak menggunakan bumbu RW (bumbu memasak daging anjing). Hanya saja, ditambahkan santan dan dimasak hingga agak kering.

Nah, itulah sedikit ulasan tentang Pasar Beriman Tomohon - Pasar Makanan Dari Hewan Yang Sangat Mengerikan.berani kesana dan mencoba menunya.

Sumber : merdeka.com

Sabtu, 01 Maret 2014

Bioskop Paling Unik Di Tengah Laut

Bioskop Paling Unik Di Tengah Laut - Selepas beraktivitas akan sangat menyenangkan jika bersantai sembari menonton film bersama teman atau pasangan, bukan? Di mana tempat Anda biasa menonton film? Bioskop atau di kamar melalui DVD? Jika Anda bosan dengan tempat yang itu-itu saja, mungkin Anda bisa mengintip bioskop yang paling unik di dunia ini.

Dilkutip dari whenonearth.net, seorang arsitek bernama Ole Scheeren merancang sebuah bioskop yang mengapung di air. Bioskop unik ini terletak di laguna Nai Pi Lae, Kepulauan Kudu, Thailand. Ole mendirikan bioskop ini dalam rangka festival bertajuk Film on the Rocks Yao Noi Film Festival.

Bioskop Paling Unik
Foto: copyright whenonearth.net


Bioskop ini bertempat di laguna yang biasanya digunakan nelayan lobster beristirahat. Sebuah layar besar ditempatkan di antara 2 batu besar di tengah laut. Hasilnya adalah pengalaman yang sungguh tak terlupakan dalam menonton film di alam terbuka. Unik! Sayangnya, kegiatan yang direncanakan akan diadakan setiap tahun ini tidak lagi diadakan.